30 Apr 2008

Kapankah Anakku akan Mulai Bicara?

Rating:★★★★
Category:Other
Kapankah Anakku akan Mulai Bicara

Entah sudah berapa sering saya mendapat pertanyaan di atas, sepanjang perjalanan karir saya selama 20 tahun sebagai ahli patologi bahasa. Sepertinya, para orangtua menunggu munculnya kemampuan berbahasa pada anak-anak mereka seperti menunggu sebuah angkutan umum. Mereka merasa tidak memiliki kontrol untuk mengetahui kapan kemampuan itu akan muncul. Namun justru sebetulnya, kemampuan berbahasa pada anak sangat dipengaruhi oleh orangtuanya.
Secara umum, di'rumus'kan bahwa seorang anak akan mengucapkan kata pertamanya antara usia 10 sampai dengan 18 bulan. Tidak ada tabel waktu yang bisa secara persis menyatakan kapan seorang anak akan bicara. Cukup banyak anak yang mulai berbicara di usia lebih dari 18 bulan dan masih terus mengembangkan kemampuan berbahasanya, terutama dalam hal percakapan. Kita juga sering luput mengamati, bahwa anak anak-anak yang bicara dengan orang tertentu, tetapi tidak dengan yang lainnya. Nah, ketika pada usia ke-2 anak terlihat tidak menggunakan kata-kata dalam bermain dan memenuhi kebutuhan / keinginannya, maka kita harus teliti menelaah bagaimana kemampuannya dalam pra-berbahasa.
Oleh karena itu, pertanyaan yang harus diajukan sebenarnya adalah ; "Apa yang dibutuhkan dan harus dilakukan oleh seorang anak sebelum ia bisa bicara dan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi?"
Dari pengalaman bertahun-tahun mewawancarai para orangtua, saya bisa membuat kesimpulan bahwa kebanyakan orangtua menganggap kemampuan anak berbahasa muncul secara otomatis, seperti halnya tumbuhnya rambut, bertambahnya berat badan dll, tanpa harus ada bantuan khusus dari orangtua, anggota keluarga maupun orang yang sehari-hari berhubungan dengan si anak.
Jadi apabila Anda cemas bahwa anak Anda terlambat bicara, saya harap Anda tidak berpikir bahwa kemampuan bahasanya akan tumbuh sendiri tanpa bantuan Anda, seperti halnya tubuhnya yang tumbuh dan berkembang tanpa bantuan Anda
Untuk dapat mengembangkan kemampuannya bicara dan berbahasa, Anak Anda perlu memiliki beberapa kebiasaan yang kita, orang dewasa tak pernah pikirkan sebagai kebiasaan yang dibutuhkan untuk dapat berbicara. Kebiasaan tersebut
antara lain adalah bermain dengan orang lain, bermain secara bermakna dengan benda-benda yang ada, meniru, bergiliran / bergantian, melakukan interaksi (timbal balik), berkomunikasi secara non-verbal, dan menikmati hubungan dengan orang lain.
Seringkali orangtua membawa anaknya yang berusia 3,4,5,6 tahun atau lebih untuk menemui saya dengan keluhan bahwa mereka belum bisa bicara atau kalaupun bicara hanya bicara sendiri saja. Para orangtua ini biasanya merasa bahwa mereka sudah melakukan segala hal yang bisa mereka lakukan, dari mulai mengajak bermain sampai mengajarkan bicara, sebagaimana mereka melakukannya dengan anak-anak mereka yang lainnya. Tetapi karena segala cara itu tak juga berhasil, maka mereka menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan anak mereka tersebut.
Beberapa keluhan dari para orangtua yang lazim saya temui adalah :
• "Anakku tidak bermain seperti halnya anak lain bermain"
• "Dia jarang memperhatikan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya"
• "Ia tidak tertarik pada hal-hal baru"
• "Apa yang dia lakukan, pasti dilakukannya berulang-ulang"
• "Dia mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan cara menuntun kami ke hal yang dia inginkan atau dengan membuat suara-suara yang tidak jelas"
• "Anakku tidak menikmati kebersamaan dengan orang lain jika tanpa kegiatan"
• "Anakku lebih senang menyendiri"
• "Ia tidak mempedulikan orang lain"
• "Dia tidak bisa bermain bersama dengan sesamanya"
Semua keluhan di atas menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan dari pada orangtuanya mengenai anak-anaknya yang belum berbicara.
Jadi, apa jawaban dari pertanyaan "Kapan Anakku Akan Bicara?" Dari pengalaman saya mengikuti perkembangan kemampuan berkomunikasi anak-anak dilebih dari 500 keluarga, maka jawabannya adalah -Ketika anak-anak itu sudah mengembangkan hubungan dengan orang-orang yang masuk ke dalam dunia mereka dan menjadi mitra mereka yang memiliki laju kecepatan sama dengan mereka.
Saya sudah berkali-kali mengatakan kepada para orangtua untuk berhenti berharap Anaknya dapat sekonyong-konyong bicara. Sebaliknya, saya meminta mereka untuk melihat ke dalam diri mereka sendiri dan mereka akan menemukan betapa besar kekuatan yang mereka miliki untuk membantu anak mereka bicara. Tujuan utama saya adalah mengajarkan para orangtua apa yang anak mereka butuhkan sebelum bicara dan yang sama pentingnya, mengjarkan mereka cara-cara ALAMI untuk mengubah diri mereka sehingga anak bisa lebih banyak belajar BERSAMA dengan mereka.
Sekarang saya akan mengingatkan Anda tentang beberapa hal penting yang Anda dan anak Anda dapat lakukan secara rutin. Hal ini telah membantu anak-anak lain mempersiapkan diri mereka untuk bicara. Perhatikanlah, ketika Anda membaca daftar di bawah ini Anda mungkin akan mengatakan dua hal; Pertama, bahwa Anda dan anak anda telah melakukan hal-hal tersebut. Mungkin sajapernyataan Anda itu benar, tetapi mungkin saat melakukannya, anak Anda belum siap menjadikannya suatu kebiasaan rutin. Kedua, anda mungkin mengatakan bahwa hal-hal ini dilakukan hanya oleh anak-anak usia bayi, sementara anda merasa bahwa anak anda sudah besar, lalu anda tidak merasa ingin melakukan hal-hal seperti itu lagi. Jika itu pernyataan Anda, maka jawaban saya adalah bahwa anak, dalam usia berapapun, dapat belajar mengenai hal-hal yang mereka tidak pernah pelajari sebelumnya, asalkan mereka memiliki mitra yang antusias mendukung dan melakukan kegiatan itu bersama-sama dengan mereka.
Lihatlah daftar di bawah ini, lalu dengan menggunakan skala 1 sampai 5 (1=tidak pernah, 3=jarang, 5=rutin dilakukan) tulislah berapa sering hal ini dilakukan
YANG PERLU DILAKUKAN OLEH ANAK
• Sering bermain dengan orang lain
• Bermain dengan benda-benda secara bermakna (telpon2an, masak2an, minum teh,mengendarai mobil dll)
• Menirukan tingkah laku dan bunyi-bunyian orang lain
• Bergiliran / bergantian
• Berinteraksi dengan orang lain, secara berkala semakin lama jangka waktunya Menggunakan bahasa tubuh dan bunyi- bunyian dalam berkomunikasi
• Aktif terlibat dalam permainan dengan orang lain dan menikmatinya Menunjukkan minatnya terhadap hal-hal yang baru

YANG PERLU ANDA LAKUKAN
• Sering bermain, sesering anak Anda
• Menyamai gerak-gerik dan cara komunikasi anak
• Menunggu - memberi waktu kepada anak untuk melakukan gilirannya dalam berinteraksi
• Menunjukkan kepada anak, langkah selanjutnya
• Bergiliran dan membiarkan giliran anak lebih lama dibanding Anda
• Merespon terhadap setiap gerakan dan bunyi yang dibuat anak, sekecil apapun itu
• Menjadikan permainan sebagai suatu hal yang menyenangkan dan bukan sebagai pelajaran / keharusan

dari websehat
Dr. James MacDonald

Weaning with Love

Rating:★★★★★
Category:Other

MENYAPIH DENGAN CINTA

Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber (Lalecheleague, WHO, breastfeeding.com) oleh Luluk Lely Soraya Ichwan

Menyapih

Sering jadi pertanyaan banyak orang tua "Kapan sih usia yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusu pada ibunya ?" Kemudian bagaimana cara menyapih yg terbaik ? Sebetulnya apa sih yang dimaksud dg kata "menyapih" itu sendiri ?

Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses tsb dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu pada ibunya. Atau bisa juga berhentinya sang ibu untuk menyusui anaknya.

Atau bisa juga keduanya. Jadi bisa dg berbagai alasan.

Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena 3 pihak tadi (Ibu-Ayah-Anak) merupakan ikatan kesatuan yg gak boleh dilupakan. Kenapa ayah juga terlibat ? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.

Kapan anak harus disapih

Banyak yg bertanya juga kapan sebaiknya anak disapih dari ibunya, atau kapan waktu yang tepat untuk menyapih.

Sebetulnya tidak ada ketentuan khusus atau batasan khusus kapan anak harus disapih.

Jadi tidak ada aturan bahwa pada umur sekian anak harus disapih dari ibunya.

Menurut WHO, masa pemberian ASI diberikan secara eksklusif 6 bulan pertama, kemudian dianjurkan tetap diberikan setelah 6 bulan berdampingan dg makanan tambahan hingga umur 2 th atau LEBIH. Jadi tidak ada batasan di umur berapa. Ini artinya tidak ada aturan bahwa pas pada umur 2 th anak harus disapih dari ibunya.

Banyak orang tua menyapih anaknya pada umur 1 th-2th, ada juga yg umur 3 tahun anaknya baru disapih bahkan ada juga yg umur 4 th.

ASI > 1th tidak bergizi ?

Sampai kapan proses / masa menyusui dapat dilanjutkan ?

Jawabannya : Selama ketiga pihak (ibu-anak-ayah) masih menginginkan.

Itu artinya jika sang ibu / sang anak / sang ayah sudah tidak menginginkan, maka proses menyapih dapat dilakukan.

Misalnya, sang ibu punya deadine (batas waktu) tersendiri bahwa pada umur sekian si anak harus disapih tetapi sang ibu masih enjoy & sang anak juga masih menginginkan, maka tidak perlu disapih. Intinya, pilih timing yg paling nyaman untuk semua pihak.

ASI > 1 th jelek dan tidak bergizi ?!

Sering ada anggapan bahwa ASI itu sudah jelek kalo anak sudah berusia 1 th ke atas ? Nah apalagi jika anak berusia 2 th, betulkah ini?

Opini bahwa ASI itu jelek > 1 th ternyata sama sekali tidak benar.

ASI tetap kaya akan nutrisi. Menurut penelitian Dewey KG dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1)), bahwa ASI > 1 th kaya akan nutrisi :

"In the second year (12-23 months), ASI mengandung :

a.. 43% of protein requirements;

b.. 36% of calcium requirements;

c.. 75% of vitamin A requirements;

d.. 60% of vitamin C requirements".

Ini belum termasuk zat anti infeksi/anti kuman yg tetap dan selalu ada dalam ASI yg manfaatnya sangat luarbiasa untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit.

Jadi tidak pernah ada istilah ASI jelek.

Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak.

Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit.

Ini berbeda sama sekali dg kandungan susu formula yg itu-itu saja.

Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri.
Benarkah hal ini ? Hingga saat ini tidak ada / belum ada penelitian khusus yg membuktikan bahwa ada hubungan antara usia anak disapih dg kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang merancukan / mencampuradukkan kedekatan orang tua dg si anak,dengan manja atau kurang mandiri. Apakah kedekatan dengan orang tua sama dengan manja? Belum tentu kan ? Bukankah secara psikologis pada usia tsb anak justru memang membutuhkan kedekatan yg bagus dg orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia >1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri. Jadi kembalikan lagi ke definisi mandiri itu bagaimana.

Cara terbaik menyapih anak

Cara menyapih yg baik & tepat.

Tidak ada cara khusus dalam menyapih.

Beberapa ahli laktasi memberikan tips-tips agar proses menyapih berjalan dg baik :

a.. Lakukan proses menyapih secara perlahan.
Mis. Mengurangi secara bertahap frekuensi menyusu. Biasanya 4 x sehari maka secara perlahan diubah 3 x sehari terus hingga akhirnya berhenti.

2. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dg hal lain.

Bisa dg membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.

c.. Kunci utama : Bina komunikasi yang baik dg anak.
Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata2 dari orang di lingkungannya.

d.. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah.
e.. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain spt empeng, botol susu, bantal, dsb.
Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figur yang melengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yg baik dg anak.

f.. Hindari menyapih secara mendadak/langsung.
g.. Terakhir, KOMUNIKASI, komunikasi dan komunikasi.
Ajaklah anak berkomunikasi dan berdiskusi. Jelaskan dg baik alasan dan langkah menyapih yg akan dilakukan.

Apalagi tanpa komunikasi apapun dg si anak. Ini dapat menyakitkan hati sang anak.

Jangan sampai anak merasa bahwa dg manyapih sang ibu membencinya, dsb.

Pemberian jamu pahit, memaksa anak utk tidak menyusu pada ibunya, dsbnya dapat merusak bonding atau ikatan batin yg terbentuk sejauh ini dalam proses

menyusui. Amat sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena ikatan indah tsb ternodai akibat proses menyapih secara mendadak tadi.

Jika proses penyapihan dilakukan dg baik, maka anak2 kita akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, sehat dan berakhlak baik. Karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusui dan masa menyapih dg cinta.

(Luluk Lely Soraya I adalah seorang ibu dari seorang putri, pemerhati masalah ASI & kesehatan keluarga, Lactivist, dan narasumber rubrik OASE di RAS FM 95.5 tiap sabtu pkl 9-10 pagi).

Sumber artikel :

a.. WHO. 2004. "Infant Feeding in emergencies : A guide for mothers" (www.who.int)
b.. Kelly Bonyata, BS, IBCLC "Extended Breastfeeding Fact Sheet" (http://www.kellymom.com/bf/bfextended/ebf-benefits.html)
c.. Jack Newman, MD, FRCPC. "Breastfeed a Toddler-Why on Earth? " (http://www.kellymom.com/newman/bf_toddler_01-03.html)
d.. Lalecheleague International, "What are the benefits of breastfeeding my toddler?" (http://www.lalecheleague.org/FAQ/advantagetoddler.html)

Manfaat Besar ASI di Tahun Kedua

Rating:★★★★★
Category:Other
Anda sukses menyusui eksklusif untuk buah hati selama enam bulan dan
meneruskannya hingga si kecil berusia satu tahun. Setelah itu Anda merasa
cukup dan akan menyapihnya alias menggantikan ASI dengan susu formula.
Sebaiknya tunda dulu keinginan ini karena pemberian ASI di tahun kedua
kehidupan bayi memberi manfaat ekstra.

Saat menginjak tahun kedua, kemampuan bayi berkembang, seperti merangkak
atau belajar berjalan dan memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Akibatnya,
bayi akan mudah mengalami infeksi penyakit. Makanya, disarankan ibu tetap
menyusui bayi setelah ulang tahunnya yang pertama untuk mempertahankan
kekebalan tubuhnya terhadap serangan virus dan bakteri penyebab penyakit.

UNICEF merekomendasikan selain pemberian makanan bergizi seimbang dan
imunisasi, bayi usia 12-24 bulan disusui sesering mungkin. Tentu ada alasan
kuat kenapa para ibu diimbau untuk menyusui bayinya memasuki tahun kedua.
Berikut manfaatnya:

1

ASI di tahun kedua kandungan faktor imunitasnya meningkat

Penelitian menyebutkan zat antibodi tersedia dalam jumlah besar pada ASI
selama masa menyusui. Tapi ternyata sebagian faktor kekebalan dalam ASI
konsentrasinya meningkat selama tahun kedua dan selama proses penyapihan
(weaning).

2

Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan cegah risiko alergi dan asma

Salah satu cara terbaik mencegah alergi dan asma adalah menyusui eksklusif
selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia 2 tahun.
Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi
bersinggungan dengan zat penyebab alergi. ASI sendiri membantu mempercepat
pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan
menghalangi masuknya molekul penyebab alergi ke dalam darah bayi serta
memberi perlindungan antiradang sehingga menekan risiko infeksi pemicu
alergi

3

ASI perkecil risiko sakit anak usia 16-30 bulan

American Academy of Family Physicians melihat anak-anak yang disapih sebelum
usia dua tahun meningkat risikonya (AAFP 2001). Penelitian lain menyebutkan
anak usia 16-30 bulan yang disusui lebih jarang sakit, kalaupun sakit maka
sakitnya lebih singkat dibanding anak sebaya yang tidak disusui

4

ASI dibutuhkan anak yang sakit

UNICEF merekomendasikan anak di bawah tiga tahun yang sakit agar diberi ASI,
karena ASI merupakan makanan bergizi yang paling mudah dicerna saat si kecil
kehilangan nafsu makan

5

ASI di tahun kedua lebih kaya nutrisi

Penelitian dr. Dror Mandel, dkk, menyatakan ASI dari ibu yang menyusui lebih
dari satu tahun kandungan lemak dan energinya meningkat dibanding ASI dari
ibu yang menyusui lebih singkat

6

ASI di tahun kedua sumber lemak dan vitamin A tak tergantikan

Berdasar penelitian Adelheid W. Onyango dkk menyimpulkan ASI merupakan
sumber lemak dan vitamin A yang tak tergantikan oleh makanan sapihan apapun

Nah, makin mantap kan memberi ASI hingga buah hati berusia 2 tahun?

dari milis asiforbaby

Aksinya Fayyaz

Karna bundanya keasyikan ngenet ‘n lagi seneng2 nya bikin MP, Fayyaz cari kesibukan sendiri deh.

Dari yang ngeberantakin mainannya (padahal jarang lho dia kayak gini) sampai yang maen air di wastafel plus nyikat giginya. Karna belum nyampe, dia berdiri di atas kursi makan.

Tapi gak apa2 deh, daripada ngerecokin bundanya yg lagi asyik di depan laptop he..he..

29 Apr 2008

Skul-nya Fayyaz




Hore, bunda dah bisa nyetir mobil :)

Akhirnya bunda berani juga buat menyetir mobil. Setelah sekian lama keinginan kursus setirnya tertunda terus, Maret kemaren kesampaian juga. Sebelumnya udah belajar sendiri sih, muter-muter di komplek. Tapi pas nyoba di jalan raya masih banyak salahnya L Ya udah, mendingan kursus privat aja 4x pertemuan @ 2jam. Sekali belajar langsung diajak keluar, mana pas di depan komplek macet karna bubaran karayawan SAI Apparel. Lha yg namanya belajar emang harus gitu kali ya, langsung di lapangan he..he..K’lo kata instrukturnya, “Masa ibu k’lo mau pergi nunggu jalannya sepi? Di sini khan rame terus”. Walah, emang iya ya.

Pas udah kelar kursusnya langsung deh bikin SIM sekalian. Cuman gak langsung diijinin ayah buat bawa mobil sendiri ke skulnya Fayyaz. Ya udah, k’lo mobilnya di rumah iseng deh muter2 sama Fayyaz. Biar lancar di jalan raya nya.

Kesempatan pertama bawa mobil pas fieldtrip skul Fayyaz ke Dinas Pemadam Kebakaran di Jl Madukoro. Lumayan jauh dari rumah, apalagi k’lo pagi hari gak ada yg gak padet jalannya.

Sekarang k’lo nganter Fayyaz skul udah bawa mobil sendiri,  Ayah pake motor ke kantor. Kecuali hari rabu, still naik taxi pulang skulnya. Abis mobilnya dipake Ayah tenis sepulang kantor, bawaannya banyak.

Lumayan nih, menghemat biaya transport. Kebayang gak sih k’lo dulu tiap pulang skul always naik taxi. Padahal skulnya Fayyaz jauh, ongkosnya 28-30 rb L seminggu 3x. Hi..hi..., biaya skul ama ongkos transport per bulannya lebih mahal transportnya.

Pernah lho kejadian, ayah keluar kota 3 hari. Ngantar Fayyaz ke skul naik taxi pp. Padahal di rumah motor ‘n mobil nganggur.

Udah bisa pergi sendiri nih, gak tergantung ama ayah lagi. Kayak pas mo kopdar AFB kemaren, jadi bisa dateng walo Ayah lg ada acara di kantor.

Hem, sekarang jadi gatel k’lo liat mobil nganggur di rumah. Maklum, baru seneng2nya bisa nyetir 

28 Apr 2008

Kok tanggalnya sama???

Iya nih, malem ini ngeborong upload di MP, mumpung lagi ada kesempatan buak konek internet lama :) 

Friendster - Dyah Puspita

http://www.friendster.com/bundafayyaz
My friendster

Website resmi Grup Sehat

http://www.sehatgroup.web.id

AIMI - Home

http://www.aimi-asi.org
Webnya AIMI

Gabung di Milis Sehat

Beberapa hari yang lalu ikut gabung di milis sehat. Sebelumnya sempat baca sepintas ttg PESAT (walo sempat bingung, apaan sih?), guideline menghadapi anak sakit dsb di milis AFB. Terus suka baca di MP nya Mom Uci soal artikel2 kesehatan anak. Pas jalan2 di gramedia (berdua aja ama Fayyaz), beli bukunya Bunda Wati (dr Purnamawati SpAK) yg judulnya Q&A Smart Parents for Healthy Children. Ada 2 buku sih, yang satunya sebetulnya dah terbit jauh sebelum buku yg ini dan aku belum punya. Tapi yang dibeli yg baru dulu. Pas udah dibaca di rumah kok cocok banget ya ama aku & ayah yang panik buat buru2 ke dokter karna anak batpil & demam. Bukunya merupakan kumpulan tanya jawab yg diambil dari milis sehat. Akhirnya, karna pengen belajar lebih banyak gabung deh ke milis sehat (sehat@yahoogroups.com).

Setelah emailku di approve, kamis- 24 Apr’08 kmrn Fayyaz ku terkena batpil yg disertai demam. Tapi demamnya cuma pas dini hari aja. Atau pas malem juga dah mulai demam, tapi akunya gak ngeh kali ya. Soalnya Fayyaz tidur pulas. Tahunya pas dia bangun minta nenen (sekitar pk 02.00), lho kok badannya anget. Setelah diukur suhunya ternyata 37.4C. Inget-inget guideline yg ada di buku & file- common problems in pediatrics & fever in children deh, k’lo baru  itu low grade fever ya gak perlu dikasih obat penurun panas. Fayyaz sempat gak langsung tidur lagi, tapi gak rewel. Trus dikasih ASI lagi, baru deh mau melanjutkan tidur. Pagi harinya suhunya udah normal lagi. Bangun tidur terus gak lama mandi sambil berendam air hangat biar dia lebih nyaman. Seharian dia oke-oke aja, tetep aktif walopun batuknya dah mulai. Kamis sore pileknya mulai datang. Malem pas tidur udah jaga-jaga nyiapin termometer di deket bantal, sapa tahu demam lagi. Ternyata bener deh, pas bangun pk 01.00 demamnya mencapai 38.5C. Sebetulnya di suhu segini boleh sih dikasih paracetamol. Cuman, Fayyaznya habis nenen malah tidur pulas tanpa rewel. Jadi gak aku kasih paracetamol, cuman suhunya tetap aku pantau. Menjelang pagi suhunya mulai turun sampai pas bangun pagi sama seperti sebelumnya, aku mandiin plus berendam air hangat. Jumat itu masih batuk plus hidung meler terus. Nafsu makan masih oke, ngemil juga masih doyan. Buka2 file CPP lagi, yang perlu dipantau khan behavior si anak. K’lo masih afktif ‘n mau makan gak perlu kok dikasih obat2an. Ingat: Tidak ada obat pilek yang efektif untuk bayi dan anak. Apalagi kok sampe dikasih antibiotik (sebelum kenal milis sehat, juga dah gak setuju sih dengan pemberian antibiotik pada anak tiap kali ke dokter). Hari jumat itu juga absen lagi dari skul, takut nularin temen2nya.

Trus nanya deh di milis sehat, bener gak sih yg udah aku lakukan ke Fayyaz pas demam itu. Beberapa SP(Smart Parent) yang reply sih bilang k’lo udah tepat kok. Soalnya Fayyaz nya gak pake rewel dan nyatanya pagi hari suhunya normal lagi.

Wah, jadi tambah seneng deh gabung di milis sehat J

Gabung di milis AFB & AIMI

Suatu ketika di tabloid Nakita membahas soal pemberian ASI kepada bayi, terutama ASIX 6 bulan. Dan ada juga info tentang suatu wadah tempat berkumpulnya para ibu menyusui di Indonesia. Namanya AIMI, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Karna tertarik coba browsing ke situsnya www.aimi-asi.org. Setelah browsing di situsnya AIMI ada info untuk ikutan join dengan milis AFB/ASI for Baby, asiforbaby@yahoogroups.com. Akhirnya join deh di milis afb. Waktu itu k’lo gak salah Fayyaz udah umur 15 bulan. Wah, jadi nyesel kenapa gak dari dulu ya ketemunya.

Pasti seneng karna ada wadah buat berbagi dengan para moms yg lain. Gak apa-apa deh, yang penting sekarang dah ikutan J

Sekitar puasa kemaren (sept’07) daftar jadi member AIMI. Abis lebaran baru deh dapet paket pertamanya AIMI. Dan tiap 3 bulan dapet kiriman newsletter AIMI.

Bravo AIMI. Ayo kembali ke ASI!!

HUT AIMI 1 & Kopdar AFB Semarang

Akhirnya, setelah 2 kali gagal datang di acara kopdar AFB Semarang, pas Sabtu 26 Apr’08 kemarin sukses juga datang di acara HUT AIMI 1 & Kopdar AFB Semarang. Acaranya di Paparons Pizza Simpang Lima, soalnya tempatnya gak terlalu rame ‘n lokasinya yg strategis di tengah.

Tadinya niat pengen dateng sendirian, sesekali gitu gak bawa anak biar bisa bebas he..he..

Eh, ternyata si ayah malah ada acara pertandingan persahabatan di kantor. Ya mau gak mau Fayyaz aku ajak deh.

Walopun dah diwanti-wanti, “Fayyaz ikut bunda, tapi tidak rewel lho. Soalnya bunda ada acara.” Tapi ya yang namanya anak batita, mana mau sih berlama-lama duduk manis.

Setelah acara makan siang ‘n perkenalan mulai deh dia gak betah duduk. Alhasil bundanya jadi gak konsen penuh ngikutin sharing nya para Moms L

Cuman bisa cerita banyak ama Puspa ‘n Tya. Plus si Fayyaz asyik ngeliatin ‘n colek-colek Raissa-nya Puspa. Hi..hi, apa karna namanya sama-sama ada raissa nya kali. Makanya si kecil Raissa juga seneng aja tuh colek-colek Fayyaz (kapan-kapan Fayyaz maen deh ke rumah dhek Raissa, khan deket).

Seneng deh bisa ketemuan ama moms yg sama-sama konsen soal pemberian ASI. Ada  Mom Uci ‘n Mom Dhani (senior AFB Smg J ), Mom Lina (yg sempat YM an seminggu sebelum acara), Mom Retno, Mom Yuyun, Mom Yanti (yg ketemu di pintu masuk), Mom Nia (psikolog yg pernah ngisi seminar di skulnya Fayyaz), Mom Puspa ‘n Mom Tya (para ibu muda yg semangat buat kasih ASIX ke baby nya, hebat euy ) plus baby2nya yg lagi imut-imutnya, Mom Ary (yg punya produk kaos lare-lare, sayang gak bawa yg ukuran Fayyaz he..he..) dan moms laennya yg gak begitu inget namanya deh. Abis kadang suaranya kurang jelas karna gak pake mix he..he... Tapi yang intinya SUENENG BANGETS.com bisa ketemuan ama semuannya. Bisa denger sharing ‘n caring dari kita buat kita tentang ASI ‘n permasalahannya.

Jadi inget pas YM an bareng2 ama Lina, Retno ‘n Uci. Pas nentuin tempat kopdar ‘n reservasi awal buat 8 orang aja. Ternyata yg datang 20an lebih bo’. Yang paling seneng tentu Mom Uci ‘n Mom Dhani, soalnya biasanya cuman mereka berdua aja k’lo kopdar.

Next, kemaren sih dah ngobrol2 buat bisa rutin ketemuan (tambah semangat nih) ‘n bikin milis internal AFB semarang. Jadi gak sabar nih nunggu acara berikutnya. Dan moga anggotanya juga nambah lagi.

Sampai ketemu di acara2 ASI Support Group Semarang selanjutnya....

 

Bulan April di Taman Belia

Bulan April ini tema belajar di skul nya Fayyaz tentang kebersihan & kerapian. Tujuannya agar anak mengerti tentang kebersihan & kerapian sejak dini. Kegiatan di sentra alam diisi dengan belajar cuci baju, bersih2 lantai, cuci piring, cuci buah2an plastik, cuci sandal, sikat gigi dan ada juga memandikan boneka bayi nya lho (hi..hi, lucu ya wong bayi2 kok diajak mandiin bayi juga J ). K’lo kegiatan di kelas diisi dengan cerita tentang kebersihan.

Gara-gara di skul diajarin cuci2 segala macem, sekarang k’lo di rumah jadi pengennya ikut2an cuci baju. K’lo mo mandi baju yg abis dipaki dia kucek2 tuh di bawah kran. Selain itu juga pengen cuci piring bekas dia makan. Yo susah deh, bak cuci piringnya khan masih ketinggian buat Fayyaz.

O iya, di bulan April ini khan ada hari Kartini. Skulnya Fayyaz juga ngadain acara lho buat memperingati hari Kartini. Pas hari Jumat, 18 April 2008 Taman Belia bikin acara Belia Kid Show & Festival Jajanan Tradisional. Murid2nya pake baju adat, ada juga yang pake baju batik. Para ortunya bawa jajanan tradisional (yg dimakan bareng2 juga). Ada panggungnya juga lho, acaranya di lantai 2. Tapi sayang, Fayyaz gak betah ikutan acara. Soalnya ruangannya penuh ama para ortu yg pengen liat penampilan putra/putrinya. Mana khan gak ada AC nya J, so Fayyaz gak betah deh. Udah rewel terus sejak di lantai 2, yang gak mau duduk sendiri lah, minta gendong sampai akhirnya minta turun ke lantai 1. Alhasil, bundanya yang rugi deh karna gak liat fashion shownya anak2 Taman Belia. Pasti lucu-lucu deh...

Mau gimana lagi, akhirnya maen di luar. Untungnya ada mamanya Lukman (TK-A) bersama Rifki-nya yang juga rewel. Sang mama jadi gak nonton si kakak pentas, soalnya si adek juga kayak Fayyaz gak betah J

Mana Fayyaz juga dah minta ganti kaos. Walah, kemaren  sampe muter2 beli baju batik cuman buat acara kartinian eh malah gak mau tampil.

Tapi untungnya masih mau diajak naik ke lantai2 lagi buat mencicipi jajanan tradisionalnya (yg makan bundanya, Fayyaz gak mau).

Bulan Mei nanti apa ya tema di skul ??

Bulan Maret di Taman Belia

Bulan Maret ini tema di skulnya Fayyaz tentang API. Apa api itu, manfaat & bahayanya. Yang agak was-was tuh karna diajak maen api beneran itu lho. Walaupun pasti bunda di skulnya dah ngerti bagaimana penyampaiannya.

Tapi namanya anak2 yg memang seorang peniru, pas di rumah ada korek api tahu2 udah dibuat maenan. Nyala pula....wah, kaget dunk. Setelah dikasih pengertian k’lo bahaya maen api k’lo gak ada bunda or ayah, ngerti deh dia.

Di akhir bulan, ada field trip ke Dinas Pemadam Kebakaran di Jl Madukoro. Selain dapet cerita tentang tugas pemadam kebakaran dan perlengkapan yang dipakai, anak2 juga dikasih kesempatan buat naik mobil pemadam kebakaran. Seru deh, heboh. Ada yang seneng tapi ada juga yang takut sampe nangis2.

Tadinya Fayyaz juga mau ikutan tanpa bundanya, biar sama Bunda (guru) aja. Tapi pas udah di mobil malah nangis, akhirnya aku ikutan naik deh. He..he.., seru juga soalnya di mobil temennya Fayyaz yang namanya Naura nangis terus karna nyari bundanya.

Ehm, setelah ini ada field trip ke mana lagi ya??

Proses Menyapih

 

Tanggal 4 Mei 2008 besok Fayyaz-ku genap 2 tahun. Aku & ayahnya sepakat k’lo ASI diberikan sampai 2 tahun saja (walaupun sebetulnya sampai 2 tahun lebih juga masih gak apa2 sih). Tapi kami gak mau melakukan penyapihan dengan cara dipaksa (dipisah or diberi pahit2). Kami ingin proses penyapihan secara perlahan, slow weaning/weaning with love. Akhirnya sejak usia 21 bulan, frekuensi menyusu Fayyaz mulai dikurangi terutama di siang hari. Dari yang beberapa kali jadi cuman 2x aja. Trus usia 22 bln, siang cuman 1x aja pas mo bobok siang. K’lo malem sih masih sering. Di usia 23 bln jatah siang dihentikan & frekuensi malem juga dikurangi. Awalnya dia tidak agak rewel sih. Tapi dengan cara digendong plus dibelai juga di-komunikasikan akhirnya rewel cuman 4 hari aja. Cuman kadang2 k’lo pas siang dia masih suka bilang, “nenen, nenen” yg disambung lagi dengan kata “nenen habis”, he..he..

23,5 Bulan k’lo mo tidur malem malah gak nenen sama sekali. Tapi malemnya masih bangun 2x buat minta jatah. Jadi sampai hari ini, 28 April 2008 (6 hari menjalang 2 tahun) Fayyaz masih minum ASI 2x pas malem.

Proses yang ternyata bisa mudah dijalani karena dikomunikasikan dengan Fayyaz. Emang sih sempat ada pemaksaan sedikit, tapi tidak sampai membuat dia mengamuk. Padahal dulu sempat khawatir k’lo ntar disapih ada masa2 mengamuknya. Ternyata kekhwatiran itu tidak terbukti. Ada juga pas proses mengurangi di siang hari k’lo pas Sabtu/Minggu diajak ayahnya pergi dengan berbekal biskuit dan air putih.

Sejak mulai disapih pelan-pelan, nafsu makannya jadi bagus. Dulu k’lo laper pengen minta nenen. Tapi sekarang k’lo laper minta makan or ngemil biskuit. Trus 3 minggu ini udah mulai suka dengan susu UHT. Sesukanya dia aja, kadang sehari bisa habis 300 ml tapi kadang juga gak mau sama sekali.

Cuman aku salah mengenalkan UHT nya, yang rasa coklat. Cari2 info lagi yang paling tepat yang plain. Soalnya k’lo coklat selain ada pewarnanya juga bisa menyebabkan konstipasi. Ternyata emang iya, Fayyaz sempat susah BAB. Akhirnya setelah kotak ke-2 habis, aku belikan yang plain. He..he.., masih belum berhasil mengenalkannya nih. Tapi gak apap-apa deh, lama-lama pasti dia juga mau. Dulu pas kenalan dengan UHT coklat juga sama, awalnya gak mau.

Lagi-lagi merasa beruntung karna dah kenal dengan AFB ‘n AIMI. Jadi ngerti k’lo menyapih itu harus pelan2, bukan dipaksakan.

Masa Menyusui

Sejak hamil dulu aku mulai langganan tabloid nakita & majalah ayah bunda. Dari sana aku mengenal istilah ASI Eksklusif 6 bulan. Terus ditambah informasi dari buku tentang menyusui terbitan ayahbunda grup. Kemudian bertekad buat memberikan ASI Eks 6 bulan buat si kecil.

Yang aku tahu bahwa ASI Eks adalah pemberian ASI saja tanpa dicampur dengan cairan apapun selama 6 bulan termasuk air putih. Tapi soal istilah IMD (Inisiasi Menyusu Dini) aku belum tahu. Saat itu kayaknya belum gencar deh soal IMD, gak seperti sekarang ini. Jadi di tabloid or majalah belum banyak bahasannya. Udah gitu belum kenalan ama milis asi for baby/AFB(asiforbaby@yahoogroups.com) & AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Jadi taunya cuman ngasih ASI gitu aja. Trus soal gimana harus bersikap pas masih di RS juga gak ngerti. Ya udah, ngikutin aturan di RS aja yg tidak rawat gabung & gak langsung dipertemukan dengan bayinya. Jadi deh, di RS masih dikasih SUFOR (nyesel banget L).

Untung pihak RS masih ngasih kesempatan aku buat menyusui bayi di siang hari. Hari ke-2 aku udah disuruh belajar buat menyusui, walopun masih sakit karna melahirkan dengan cesar.

Pas hari ke-3 malem PD ku bengkak sampai rasanya gak karuan. Karna siang sampe sore proses menyusuinya belum lancar. Padahal ASI udah keluar banyak. Karna gak tahan, akhirnya dipompa deh soalnya gak berani minta bayinya kran dah jam 21.00 an. Eh, pas lagi mompa DSOG nya visit. Trus nanya deh, “kenapa bu, bengkak ya?? Jangan dipompa, lebih baik disusukan aja ke bayinya”. Dan si suster yg mendampingi beliau disuruh ngambil si bayi buat dikasihkan aku. Apalagi RS itu punyanya si DSOG tsb (RS Ibu & Anak), makanya susternya mau deh ngasih walopun malem2. Thanks ya, dok, moga ntar k’lo aku lairan di situ lagi bisa IMD & rawat gabung biar ASIX nya sempurna.

Setelah pulang, dimulailah perjuangan untuk bisa menyusui. 2 Minggu pertama yang penuh perjuangan, soalnya diwarnai dengan puting lecet, PD bengkak, posisi yg belum tepat dsb. Akhirnya setelah perjuangan tsb bisa lancar menyusui deh.

Walaupun sempat kenal SUFOR ‘n air putih di minggu pertama, tapi akhirnya sukses juga ngasih ASIX selama 6 bulan buat Fayyaz. Meski baru 99% kali ya suksesnya J

Cuman karna belum kenal ma AFB itulah jadi rasanya kok sendirian ya, gak punya tempat sharing. Ada sih beberapa temen yang juga jarak melahirkannya gak berjauhan. Tapi ternyata mereka mencampur dengan SUFOR. Belum lagi waktu buat konek internet yang nyaris gak ada. Maklum, gak punya asisten di rumah. Adanya mbak yg kerja “pocokan”, datang jam 7 pagi jam 10 dah pulang. Setelah itu semua dikerjakan sendiri, dari ganti popok sampai ngucek & merendam popok yang kotor.

Jadi gak sempat tuh browsing buat cari info soal komunitas per-ASI-an. Hiburannya ya tabloid Nakita ‘n majalah AyahBunda.

Setelah lulus ASIX, mulailah berkutat dengan MPASI. 2,5Bulan pertama masih rajin tuh MPASI homemade, panduannya ya Nakita & AyahBunda. Tapi abis itu kadang gak tlaten akhirnya kasih yg instan (lagi2 nyesel.com neh). ASI masih jalan terus tanpa diselingi dengan SUFOR. Jadi Fayyaz sejak umur 3 minggu (setelah gak pernah perah ASI di PD yg bengkak) dah gak kenal lagi sama dot. Umur setahun lebih sedikit mulai deh tergoda buat nyoba ngasih SUFOR. Berbagai merk juga udah dicoba, dan lebih banyak terbuangnya. Fayyaz emang tahu k’lo yang terbaik itu ASI bukan yang lain  Sempat juga ngasih pediasure pas lagi susah makan, lagi2 juga terbuang percuma. He..he..

Ya udah, kembali ke ASI aja. Hemat kok & kaya manfaat. Sampai sekarang juga masih ASI, walopun cuman malem aja.

Akhirnya...

Akhirnya bikin MP juga

Mumpung lagi demen2nya konek internet nih. Jadi pengen nulis-nulis, he...he...