14 Nov 2008

Kenapa memilih susu UHT??

Rating:★★★★★
Category:Other
Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu

Sumber : WASPADA Online

Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS

Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan. Susu
disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya
yang lengkap. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak,
mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai.
Manfaat susu merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang terkandung
di dalamnya.

Susu segar merupakan cairan yang berasal dari sapi sehat dan bersih
yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya
tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan
apapun (SNI 01-3141-1998). Dalam prakteknya sangat kecil peluang kita untuk
mengonsumsi susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu yang
dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu
pasteurisasi, susu UHT) maupun susu bubuk.

Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan panas sekitar 63-72
derjat Celcius selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh bakteri
patogen. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6 derjat
Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari.

Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat
lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya
pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer.
Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik
dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu
bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly
skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI
01-2970-1999).

Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah menggunakan
pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145 derjat
Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi
bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun
patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah
kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang
relatif tidak berubah seperti susu segarnya.

Proses Susu UHT

Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan
pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk
membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Secara
kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses
pengolahan dan pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah susu
segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam komposisi gizi. Hal ini
didukung oleh perlakuan pra panen hingga pasca panen yang terintegrasi.
Pakan sapi harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat gizi yang
memadai, bebas dari antibiotika dan bahan-bahan toksis lainnya. Dengan
demikian, sapi perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik.
Mutu susu segar juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar termasuk
di dalamnya adalah pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan
sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar yang baru diperah
harus diberli perlakuan dingin termasuk transportasi susu menuju pabrik.

Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga
harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan
alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh proses
dilakukan secara aseptik.

Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan kemasan aseptik
multilapis berteknologi canggih, Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga
bakteri pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak
minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu
kemasan multilapis susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra
violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya dari sinar ultra
violet maka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan
aseptik multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis
sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir
tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat
higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional.

Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptic multilapis menjamin susu
UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak
perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi.

Keunggulan Susu UHT

Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah simpannya yang sangat panjang pada susuh
kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu
dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari umur simpan
produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu
UHTmerupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh
mikroba
(patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora sehingga potensi
kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada. Kontak
panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna,
aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah.

Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan
menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu
gizinya terutama vitamin dan protein. Pengolahan susu cair segar menjadi
susu UHT sangat sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan protein. Di lain
pihak kerusakan protein sebesar 30 persen terjadi pada pengolahan susu cair
menjadi susu bubuk.

Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen
coklat (melanoidin) akibat reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi
pencoklatan non enzimatik yang terjadi antara gula dan protein susu akibat
proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama seperti pada
proses pembuatan susu bubuk. Reaksi pencoklatan tersebut menyebabkan
menurunnya daya cerna protein.

Proses pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga
dapat menyebabkan terjadinya rasemisasi asam-asam amino yaitu perubahan
konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Tubuh manusia umumnya
hanya dapat menggunakan asam amino dalam bentuk L. Dengan demikian proses
rasemisasi sangat merugikan dari sudut pandang ketersediaan biologis
asam-asam amino di dalam tubuh.

Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak
kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu.
Penurunan ketersediaan lisin pada susu UHT relatif kecil yaitu hanya
mencapai 0-2 persen. Pada susu bubuk penurunannya dapat mencapai 5-10
persen.

Tip Penggunaan Susu UHT :

1. Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus disimpan
pada refrigerator.

2. Susu UHT harus dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50
derajat Celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat
kerusakan protein.

3. Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang
umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan terjadi akibat
kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba pembusuk tumbuh dan
memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas
CO2 yang menyebabkan gembung.

4. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain
menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga
menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan susu menjadi
berflavor dan beraroma masam.

5. Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu oleh
bakteri pembusuk juga pembusuk juga menyebabkan koagulasi dan pemecahan
protein akibat penurunan pH oleh asam-asam organik. Koagulasi dan
pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu menjadi
pecah dan agak kental.

12 Nov 2008

Pra PESAT Semarang 2008




Akhirnya, terlaksana sudah seminar Pra PESAT Semarang. Lho kok pra pesat?? Iya, ini baru materi dasar dulu, sebagai sesi warming up & melihat antusiasme peserta semarang.
Walaupun sempat down di awal2 pendaftaran karna jumlah pendaftar yg masih jauh dari target. Tapi akhirnya terpenuhi juga deh. Bahkan dengan terpaksa musti menolak peserta yang mendaftar karna dah closing mengigat kapasitas ruangannya.
Seru, senang, capek campur aduk deh. Tapi banyak pihak yang membantu kami. Urusan dana yg sempat bikin khawatir, akhirnya tercover juga.
Dan, udah banyak yang menanti untuk seminar selanjutnya. PESAT Semarang 2009?? Mudah-mudahan terlaksana he..he..
Ayo..ayo, sapa mau bantu lagi.

8 Nov 2008

Musibah-musibah kecil

Pas lagi agak sedikit sibuk menjelang Pra Pesat Semarang, kok ada aja sih musibah kecil yg datang

Pertama, hari senin malem kemaren laptop gue tau-tau error. Pas dinyalain lagi, cuman tertulis ide#0 error. Duh, napa nih. Mana semua data di situ lom ada backupnya sama sekali. Termasuk rekap daftar peserta pesat yang emang jadi tanggung jawab gue

Manggil tukang servis, divonis harddisk nya yang rusak. Dan dah gak bisa diselamatin.

Nanya ke temen di jakarta, katanya sih ada kemungkinan bisa selamatin data. Tapi biaya mahal!

Yang paling gue sedihin tuh karna file foto2 yang segambreng banyaknya dan 95% adalah fotonya si Fayyaz, termasuk video perkembangan dia kek pertama kali jalan dsb.

Nyoba nelpon tempat servis yang lain, katanya musti diliat dulu kondisi HDnya. Oke deh, mo gue anterin ke sana.

Tapi ternyata rencana mengantar laptop ke tempat service lom jadi terlaksana, si ayah sakit!

Sejak rabu bolak-balik ke belakang. Tapi bukan kena diare(maaf ye). Masih masuk kantor karna lagi ada workshop. Hari kamisnya, masih begitu juga dan akhirnya gak ngantor deh. Sore ke dokter karna gak tahan ama rasa sakitnya. Kemungkinan disentri kata si dokter setelah mendengar keluhan si ayah. Diresepinlah beberapa obat termasuk AB, trichodazol. Dan dikasih pengantar tes feces (maaf lagi ya).

Jumat sore balik lagi ke dokternya, ternyata hasil labnya bukan disentri. Bateri : negatip, amuba:negatip. Tapi eritrosit :18-20, lekosit:10-15, warna:merah, lendir:positip, darah:positip & hematest/benzidine test:positip. Kata si dokter, ada luka di usus besar.

Trus dokternya malah nambahin resep AB nya buat menggenapkan jadi 5 hari. Gue rodo protes dong. "Khan bakterinya negatip, dok. Kok masih dikasih AB." Tapi ya gitu, dokternya berargumen segala macam.

Pas pulang, gue bilang ke ayah, "nih resep gak usah ditebus. AB yg kemaren juga gak usah diminum lagi. Soalnya bukan karna bakteri"

Bener gak sih yang gue lakukan?? Logika gue sih, karna hasil lab jelas2 tertera bakteri:negatip jadi gak perlu AB.

Berhubung besok Minggu ada seminar dan musti ninggalin ayah & fayyaz dari pagi ampe sore, akhirnya disuruhlah keponakan ayah datang ke semarang. Maklum, gak punya asisten nginep. Ntar pas ditinggal, fayyaz gak ada yg nemenin maen & ngambilin dia makan. Si ayah k'lo dah tepar gitu, yg ada bawaannya tidur mulu. Jadinya ya musti ada yg nemenin. Syukur deh keponakan mau datang.

Maaf ya ayah, maaf ya fayyaz.