28 Sep 2009

In Memoriam- Wisnu Anjar K (Korban ospek STSN)

Kabar duka itu datang di pagi hari. Rasanya sungguh tak percaya, ketika tahu salah seorang keluarga meninggal dengan cara tak wajar. Selama ini sering melihat kabar tentang mahasiswa yang menjadi korban di masa orientasi di kampusnya. Tapi sungguh tak mengira kalau kejadian itu akhirnya juga menimpa salah seorang keluarga dekatku.

Wisnu Anjar Kusumo (17th), seorang mahasiswa baru di kampus Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) minggu pagi(27 Sept 09) meninggal dunia. Diduga karena adanya kekerasan dalam masa orientasi di kampus yang sedang dijalaninya. Padahal baru tanggal 24 Sept kemaren dia memulai hari barunya di kampus yang menjadi pilihannya.

Ya, Wisnu adalah anak dari omku. Papanya adalah adik kandung bapakku. Omku itu bukan hanya om buat aku, karna secara emosional aku justru lebih dekat dengan om&tanteku itu (ortunya Wisnu). Kalo ada apa2, biasanya aku justru lebih dulu cerita ke mereka. Jadi, sungguh kabar di minggu pagi itu membuat aku sangat syok.

Wisnu dalam kenanganku adalah sosok anak yang baik, patuh sama orang tua, ramah & dekat dengan saudara2nya. Dia merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kakaknya laki2 (Panji) baru saja menyelesaikan pendidikan D3 di Sekolah Tinggi Managemen Penerbangan Trisakti. Adiknya (Seruni) sekarang duduk di kelas 2 SMP.

Pertama bertemu wisnu saat dia berusia 9 bulan, lagi lucu2nya. Aku yang saat itu sudah 13 tahun sangat senang menggendong-gendong dia. Waktu berlalu, tak terasa adik sepupuku sudah remaja dengan postur tubuh tinggi tegap.

Setelah aku punya anak, gantian klo kami bertemu dia yg momong Fayyaz. Terakhir aku nginap di Depok sekitar 1,5thn yg lalu. Fayyaz baru menjelang 2 thn. Selama di rumah omku, Fayyaz sering bermain dengan om wisnunya. Tiap Wisnu pulang sekolah, Fayyaz pasti ngikutin Wisnu masuk kamar buat ganti baju. Setelah itu minta diajak maen.

Di mata saudarnya, wisnu adalah adik & kakak yang baik. Bisa jadi partner sejati buat kakaknya. Ke mana-mana sering berdua kayak anak kembar. Walo sering berantem ama adik perempuannya, tapi Wisnu sangat menyayangi adik satu-satunya itu.

Aku ingat, beberapa hari sebelum lebaran ketika menelpon ke Depok. Dengan bahagia & bangganya omku bercerita k'lo Wisnu diterima di STSN. Gimana gak bangga, dari ratusan pendaftar hanya 40 saja yang diterima. Sebetulnya Wisnu juga diterima di beberapa kampus, tapi STSN menjadi pilihannya. Alasannya, kuliah tidak bayar jadi tidak memberatkan ortu. Setelah itu dah dijamin bisa dapat pekerjaan. Sungguh, impian yang indah. Aku ikut senang dengan keberhasilannya lulus seleksi di kampus itu.

Tapi entah kenapa, jauh dalam hatiku ada rasa was2, takut terjadi sesuatu dengan Wisnu. Hanya saja aku mencoba mengenyahkan rasa tidak enak itu. Mungkin hanya parno dengan pemberitaan tentang mahasiswa yg jadi korban ospek di kampus2 milik pemerintah.

Hingga akhirnya berita duka itu datang. Apa yang menjadi rasa was2ku akhirnya terbukti. Sore hari pas nonton berita di TV, melihat air mata duka tanteku & wajah lesu omku, rasanya ingin bisa di sisi mereka. Mendampingi mereka menghadapi hari yang berat. Tapi apa daya, kondisiku yang baru saja melahirkan secara sectio tidak memungkinkan untuk pergi ke sana. Hanya doa yang bisa aku kirimkan untuk adikku itu. Membaca testimoni teman2nya di wall FB nya, aku yakin bahwa dia memang anak baik.

Selamat jalan adikku. Allah lebih menyayangimu dibanding kami yang ada di dunia ini. Semoga diterima di sisi Allah SWT. Tersenyumlah dari atas sana. Kami di sini akan selalu mendoakanmu agar kamu tenang di sana.

 

7 komentar:

  1. Ya Allaah..baru nonton berita, ternyata ponakanmu to mbak..sabar ya mba, mlihat kedukaan orangtua wisnu..duh, terulang lagi kejadian memilukan itu..turut berduka cita ya mba dyah, kudoakan almarhum diampuni dosanya, orangtua dan keluarga diberi kekuatan dan kesabaran, amin..

    BalasHapus
  2. Aq baru aja baca beritanya di salah satu koran, eh..ga lama mba posting ttg ini, turut berduka cita yg sedalamnya ya mba. Smga kponakan mba di terima di sisiNya, mba+kluarga yg di tinggalkan di beri ke ikhlasan yg luar biasa, amiin.

    BalasHapus
  3. semoga Wisnu diampuni dosa2nya dan keluarga yg di tinggalkan bisa menerima dgn tabah.... semoga ga ada lagi Wisnu2 lain.....kekerasan di kampus sdh ga jaman lagi ya...disiplin dalam penerapan yang salah

    BalasHapus
  4. Turut berduka mba...
    Duh...semoga tidak ada lagi ya kekerasan itu..al fatihah untuk almarhum...

    BalasHapus
  5. gw juga liat TV dy soal wisnu ini....sempet duga kalo ini adik sepupumu..ternyata bener ya....ikut duka cita ya dy..semoga semua keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah ya...

    BalasHapus
  6. Iya, udah rame ya beritanya di TV. Semoga Wisnu pergi dengan damai dan diterima di sisi Allah SWT ya, amiiiin.

    BalasHapus
  7. Turut berduka cita mbak. Sungguh sangat disesalkan kejadian seperti ini selalu terulang lagi dan lagi tanpa penanganan serius. Mudah2an seluruh keluarga diberi kekuatan dan ketabahan

    BalasHapus