20 Des 2010

From AIMI Semarang To AIMI JATENG

Alhamdulillah, setelah 2 tahun berdiri dan tertatih-tatih membangun AIMI di Semarang, akhirnya di ulang tahun yang ke-2 AIMI Semarang melebarkan sayapnya menjadi AIMI JATENG. AIMI Semarang merupakan cabang AIMI pertama di Indonesia. Bisa dibilang project percontohan yang berdiri ala kadarnya hanya dengan tekad & niat dari ibu2 yg semangat berkampanye ASI.
Berawal dari kedatangan Clodi yg kala itu mau kuliah S2 nya di Undip selama setahun. Kedatangannya membawa misi untuk mendirikan AIMI cabang di Semarang. Inget banget, waktu itu bulan puasa tahun 2008. Janjian, akhirnya kita bukber bareng di bakso Kumis. Clodi, Dhani, Uci, Ellen dan aku. Ngobrol2 dan akhirnya sepakat buat ketemuan lagi buat ngebahas pendirian AIMI di Semarang.
Colek kanan kiri, akhirnya terkumpulah beberapa ibu yg mau ikutan gabung. Oke deh, gak pake peresmian apapun, moment pertama kami adalah kelas edukasi di Rumah Bersalin milik ibunya Ellen. 
Dan kemudian berlanjut dengan kelas edukASI berikutnya yg rutin setiap bulan diadakan. Clodi dengan telaten mengajarkan kami buat bisa menjadi pembicara di KE. Diajarkannya materi demi materi untuk dikuasi kami.
Awal2 dulu, jangan ditanya betapa seringnya kami tekor dalam masalah dana. Maklumlah, pendirian organisasi yg tanpa modal sedikitpun  Tapi kami tidak pantang menyerah. Setahun berlalu, kami mulai mapan. Sedikit demi sedikit uang kas kami miliki. Dan sampe akhirnya kami berani buat membeli LCD Projector demi menunjang kegiatan AIMI daripada harus sewa tiap bulannya.
Kendala lain, peserta yg terkadang sedikit tapi kadang juga sampe waiting list. Tapi tetap tidak menggoyahkan kami. 
Relasi dengan media pun dijalani. Tahun baru 2009 kami tampil di koran Suara Merdeka. Setelah itu berlanjut adanya kerja sama dengan Female Radio yang memberikan jatah siaran sebulan sekali, mendekati jadwal KE. 
Dari koran SM, seorang dokter anak penggiat ASI menghubungi kami. Dan melalui beliau lah kami dikenalkan dengan Dinas Kesehatan, sehingga beberapa kali sang ketua, Rachmadhani diundang menjadi pembicara di beberapa kegiatan yg diadakan oleh Dinkes.
Bahkan kini seorang pegawa Dinkes propinsi yang merupakan KL & fasilitator pun bergabung memperkuat barisan AIMI Jateng. Dan beliau adalah seorang bapak lho
Dan kemaren, Minggu 19 Desember 2010 momen itu pun berlangsung. Bersamaan dengan seminar nasional "Pemberdayaan Perempuan   yang merupakan hasil kerjasama dengan Telkom Jateng, AIMI JATENG resmi dilantik. Semua pengurus naik panggung untuk dilantik secara simbolis dengan penyematan PIN AIMI JATENG oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah - Ibu Ristriningsih sekaligus mengangkat beliau menjadi dewan pembina AIMI Jateng.
Luar biasa, akhirnya kami bisa mendatangkan dr Utami Roesli sebagai pembicara di seminar. Antusiasme peserta yang luar biasa atas materi yang dibawakan Mbak Tami. Semua mata terpana ketika menyaksikan video IMD & foto2 IMD. Semua terpana ketika Mbak Tami membawakan puisi Ibuku Malaikatku diiringi lagu BUNDA. Benar2 membuat merinding & teharu. 
Senang bisa dikunjungi oleh sang ketua umum AIMI, Mbak Mia Sutanto dan wakilnya, Nia Umar. Akhirnya, kami si anak pertama dikunjungi juga oleh ibunya :D
Suprais tak terkira bagi kami adalah kedatangan Clodi bersama si cantik Tera yang datang tanpa kabar dahulu. Bagi kami, Clodi adalah bidan yg membantu kelahiran AIMI JATENG. Sungguh bahagia dengan kedatangannya yg penuh kejutan (sambil bawa oleh2 gantungan kunci menara Eiffel dari Paris). Ya, mungkin tanpa dibantu Clodi belum tentu AIMI JATENG ada. Dan ketika melihat kami di panggung pun ternyata Clodi menitikan air mata karna terharu. Ah Clodi, seharusnya kamupun naik di panggung bersama kami.
Yang tentunya luar biasa adalah para suami yang mensupport para istrinya. Rela ikut mengasuh anak2 ketika para istri sibuk dengan kegiatannya. Mengantar sang istri ke tempat2 kegiatan. Tanpa support para suami, tentu sang istri tidak bisa bersama-sama di AIMI.
Hadiah dari sang webmaster AIMI pun diberikan kepada kami. Web AIMI Jateng yg baru pun sudah dilaunching beserta akun imel terbaru untuk all pengurus AIMI JATENG. 
Yeah, Bismillah... pekerjaan AIMI Jateng tentu akan lebih banyak lagi. Penambahan SDM pun masih dibutuhkan. Semoga para super moms yg tergabung di pengurus AIMI Jateng bersedia bekerja dengan ikhlas, karna tentu saja tidak ada bayarannya Bongkar pasang pengurus selalu ada, semacam seleksi alam... yang tidak kuat mengikuti ritme ya pada akhirnya akan mundur dengan sendirinya. 
Doakan AIMI Jateng agar bisa terus melebarkan sayapnya, berkampanye soal ASI ke seluruh pelosok Jawa Tengah, dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Semoga bisa punya sponsor yg mau mendanai kegiatan rutin AIMI Jateng. Go AIMI JATENG

15 komentar:

  1. selamat yaa buat AIMI jateng..btw,dokter anak penggiat asi di smg sopo mbak?trus dokter kandungan yg bgus?trus rs yg pro asi ngendi?pertanyaan berjamaah hehe

    BalasHapus
  2. Kereeen.. selamat ya Buat AIMI Jateng.. tadi pagi baca postingan Uci di milis , jadi ikutan bangga.. pdhal gak ikut AIMI mana2 hehehe

    BalasHapus
  3. Selamat ya Dy.. Salut banget deh sama pejuang2 ASI yg keukeuh sumeukeuh.. Semoga sll diberi persediaan tenaga yg berlimpah2 utk para pengurus AIMI.

    BalasHapus
  4. mbak terharu dan bangga baca jurnalmu ini..
    mbak, dont forget kudus yo. lebarkan sayap sampe kudus ya...
    sukses AIMI JATENG...

    BalasHapus
  5. dsa penggiat asi dr. JC Susanto
    dokter kandungan (dsog) kami pro dr. Soeryo

    rs pro asi bisa elizabet dan bisa juga di rs tugurejo

    BalasHapus
  6. pengen ke semua daerah di jateng,sayang kami terbatas dengan sdm
    jika kami tiba2 datang ga mungkin dong..butuh sdm/panitia setempat
    ga perlu jd ranting/pengurus AIMI dulu deh,yg penting bisa membantu kami dlm fasilitas dan menggerakkan massa di tingkat daerah

    mak Lunmay bersedia menjadi perpanjangan tangan kami? *langsung nodong*

    BalasHapus
  7. yuhuuuuuuu...............
    clodi bikin kejutan,pas di jogja dia tanya2 ma Dhani jam berapa pesawat pagi?
    mo bikin kejutan dgn teman2 semarang hehehhehe
    walo udah ngerti tetep aja aku terkejut liat mama glodi ini

    BalasHapus
  8. dr soeryo praktek ng ndi buu?oya,aku sms lhoo..dibales too..
    apaa??pulsane entek?wkwk

    BalasHapus
  9. hpne tak pateni
    kesel aku mak........
    dr suryo neng rb bunda

    BalasHapus
  10. mau bantuuu mak..cuma aku bukan contoh yg baik dlm perAsi-an mak. anakku dua2nya mimik asi mixed sufor jhe..not good example lah mak..

    BalasHapus
  11. beberapa pengurus AIMI juga dulu...
    karena kegagalan kita itu,kita bertekad agar jgn ada lg orang yg mengalami kegagalan yg sama

    kalo mak Fayyaz ini benar2 bisa ASI dari anak pertama,aku,bu ketu dan beberapa pengurus lain gagal di anak pertama
    yuukkkk PM

    BalasHapus
  12. aku mbatin iki jurnale sing nulis mbokne fayyaz opo makne ojan siy...sing jawab komen malah makne ojan hahha

    BalasHapus
  13. aaahh rak popo sekali2 dadi asprine mak fayyaz

    BalasHapus
  14. sesuk sekali kali dadi aspriku yo...

    BalasHapus